Katanya, semakin sering melahirkan, risiko untuk mengalami kanker serviks makin tinggi. Benar atau tidaknya, mari ungkap di bawah ini.
Sebagian orang sudah mengetahui bahwa kanker serviks adalah kanker yang disebabkan oleh infeksi human papilloma virus. Virus tersebut masuk ke dalam tubuh untuk menginisiasi pertumbuhan sel yang tidak normal, hingga menjadi kanker.
Tapi, menurut dr. Atika dari KlikDokter, infeksi virus HPV hanyalah salah satu dari banyaknya faktor risiko penyakit kanker serviks. Dari sekian banyaknya faktor risiko, ada yang menyebutkan bahwa wanita yang terlalu sering melahirkan bisa terkena kanker serviks.
Dikatakan oleh dr. Atika, berdasarkan penelitian yang sudah ada, frekuensi melahirkan dan kejadian kanker serviks memang saling berkaitan. Semakin banyak riwayat melahirkan anak, semakin besar pula risiko wanita tersebut untuk mengalami kanker serviks.
“Meski begitu, alasan di balik terjadinya hal tersebut masih belum diketahui secara pasti.” tuturnya.
Salah satu penelitian yang mendapatkan hasil demikian adalah studi yang dilakukan oleh Brinton LA dkk, yang dipublikasikan di Am J Epidemiol pada tahun 1989. Studi lama tersebut melibatkan 759 pasien kanker serviks dari beberapa negara, misalnya Kolombia, Kosta Rika, Meksiko, dan Panama.
Dari hasil penelitian yang dilakukan selama 1986-1987, didapatkanlah hubungan antara jumlah persalinan dengan kejadian kanker serviks yang dialami responden. Hipotesis tersebut merujuk pada perubahan hormonal yang terjadi pada kehamilan.
Ya, ada kemungkinan bahwa fluktuasi hormonal pada saat kehamilan membuat wanita lebih rentan terkena infeksi virus HPV yang dapat berujung pada kanker serviks. Selain itu, wanita hamil juga memiliki sistem imun yang lebih lemah sehingga kanker dan infeksi virus mudah terjadi.
“Lagi pula, cedera yang terjadi pada serviks ketika melahirkan kemungkinan juga dapat meningkatkan risiko kanker serviks.” dr. Atika menambahkan.
Dengan demikian, sering melahirkan memang bisa menjadi salah satu faktor risiko terjadinya kanker serviks. Namun, hal tersebut sangat bergantung dari masing-masing individu.
Jadi, tidak bisa dikatakan bahwa wanita yang melahirkan lebih satu kali sudah pasti akan menderita kanker serviks. Hipotesis di atas hanya dilakukan sebagai penyadaran saja agar wanita harus lebih menjaga kesehatan serviksnya serta rutin melakukan pap smear untuk mencegah kanker tersebut.